Minggu, 21 Desember 2008
Ikan arwana jantan pun berpuasa
BULAN Puasa baru saja kita lalui. Tetapi, tahukah sobat ada makhluk ciptaan Tuhan yang selalu berpuasa pada saat dibutuhkan? Makhluk ini adalah ikan arwana jantan. Ikan arwana merupakan ikan yang tergolong satwa langka di Indonesia. Habitat aslinya sih dari Kalimantan dan Irian. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh mungkin dilihat dari mulutnya yang keki banget— Dilengkapi mulut dan sisik yang besar dengan susunan yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang, sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar-benar terlihat sebagai ikan yang anggun dengan liukan-liukan tubuhnya.
Habitat ikan ini sebenarnya di tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis. Tempat pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
Beberapa waktu lalu, ikan yang digolongkan dalam famili Osteoglosidae ini hanya berkembang biak di habitat aslinya. Namun, pada perkembangannya kemudian bisa dikembangbiakkan di tambak ataupun kolam buatan asal keasaman dan suhunya diatur sedemikian rupa sehingga penangkaran dapat dilakukan jauh dari habitat aslinya. Dikembangkan di Pulau Jawa, misalnya.
Ada beberapa jenis ikan arwana, seperti arwana silver, gold, dan super red. Namun yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati oleh penggemar ikan naga ini adalah jenis super red. Jenis ini dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya dan pembawa kekayaan sekaligus dapat menaikkan status sosial sang pemilik, terutama jika memiliki arwana dengan spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai ratusan
juta rupiah. Walah...walah....
Ikan arwana super red ini merupakan ikan hias air tawar unggulan. Bentuknya yang indah dengan warna sisik kemerahan, membuat ikan arwana super red banyak disukai orang. Kalo yang tidak memiliki spesifikasi khusus harganya mencapai puluhan juta rupiah. Jadi sobat Percil nggak usah merengek ya ingin ikan arwana goreng untuk sarapan he...he...he... Yang jelas, ikan gurame, ikan nila, ikan emas, ataupun ikan lele masih enak dan sehat untuk kita lahap dengan harga yang terjangkau pula.
Ikan yang dianggap mahal ini pada tempat penangkaran dapat bertelur sebanyak kurang lebih 100-150 butir. Ketika masih kecil, telur arwana berbentuk bulatan merah dengan jentik kecil seperti berudu menempel pada bulatan tersebut. Setelah beberapa minggu, berudu tersebut membesar dan bulatan merah yang berfungsi sebagai makanan makin mengecil dan akhirnya menghilang.
Nah, kalo ingin membudidayakan ikan ini, yang terpenting adalah menjaga airnya supaya tetap bersih. Karena apabila air kolam pemeliharaannya tidak jernih, ikan arwana super red mudah terserang penyakit.
Di alam bebas, lama pengeraman sekitar 60 hari. Namun di kolam budi daya, lama pengeraman disesuaikan dengan kebutuhan hingga telur menetas, biasanya sekitar dua minggu. Telur dierami oleh induk jantan. Selama mengerami telur, induk jantan arwana tidak makan. HL.hL.ikan aja rajin puasa tuh.
Anak ikan yang telah menetas di kolam budi daya kemudian dipindahkan ke akuarium inkubator. Kondisi di akuarium ini disesuaikan dengan alam aslinya. Air dibuat memutar karena anak ikan belum dapat berenang. Anak ikan bisa dijual setelah berusia dua bulan dan telah pandai berenang. Pada usia seperti ini anak ikan mulai tampak keindahannya. Harga per ekor sekitar empat juta rupiah. Wah...baru anaknya itu. (Fitria/Atih Ant/berbagai sumber)™*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar