Minggu, 21 Desember 2008

Aksara SundaPun Bisa Diketik Dengan Komputer




MENGETIK huruf latin di komputer? Ah...itu sudah biasa. Akan tetapi, bagaimana jadinya bila kita ingin mengetik aksara Sunda yang dahulu digunakan leluhur tanah Priangan di komputer? Mungkin hal itu sebelumnya sangat sulit dilakukan. Namun, saat ini Balai Pengembangan Bahasa Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah mengembangkan Unicode dan penciptaan font aksara Sunda. Dengan terciptanya font tersebut, kita bisa mengetik aksara Sunda yang digunakan sejak abad ke-16 di komputer. Bahkan, font ini bisa menerjemahkan huruf latin menjadi aksara Sunda.
Menurut salah seorang penyusun direktori aksara Sunda untuk Unicode, Dadan Sutisna, aplikasi ini bertujuan untuk menyosialisasikan aksara Sunda kepada masyarakat melalui media komputer. Selain itu, aplikasi ini bertujuan untuk mendokumentasikan naskah Sunda kuno yang belum diketahui artinya. "Dengan demikian, kita bisa menyimpan sekaligus membantu menerjemahkannya," ujarnya.
Ia mengatakan, aksara ini merupakan salah satu aksara tradisi hasil karya ortografi masyarakat Sunda. Aksara Sunda berbeda dengan latin baik dari bentuk, karakteristik, alfabetik, dan fonem. Menurut Dadan, perbedaan itu seringkali menjadi masalah apabila ingin mengakronimkan aksara Sunda dengan latin di komputer. "Misalnya saja untuk aksara Sunda itu tidak ada huruf x," ujarnya.
Untuk membuat aplikasi ini, dia mengatakan, diperlukan beberapa tahap. Tahap pertama, tim penyusun aksara Sunda melakukan penyeragaman bentuk huruf yang digunakan pada tulisan di naskah atau prasasti. Hal itu memiliki kerumitan tersendiri karena aksara yang ditemukan dalam prasasti dan naskah tersebut bukan dibuat dari mesin cetak, melainkan buatan tangan yang sudah barang tentu memiliki berbagai macam versi. "Sama saja dengan apabila saat ini menulis salah satu huruf di atas kertas meskipun huruf yang dimaksud sama biasanya bentuk huruf yang kita tulis memiliki perbedaan dengan yang orang lain tulis," ujarnya.
Proses penyeragaman aksara tersebut dilakukan berdasarkan temuan-temuan naskah di sekitar abad 19. Setelah melalui proses yang cukup panjang, aksara Sunda akhirnya dibakukan oleh SK Gubernur Tahun 1999. Penyeragaman tersebut diperkuat dengan adanya Perda No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan
Bahasa, Aksara, dan Sastra Sunda.
Setelah dibakukan dan didata, giliran tim teknologi informatika yang mengaplikasikan aksara ini ke dalam Unicode. Berdasarkan buku Direktori Aksara Sunda, Unicode adalah standar industri dalam pengodean karakter yang dirancang untuk memungkinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia.
Dengan demikian kode tersebut dapat ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer sehingga aksara Sunda tersebut secara otomatis dapat tampil dalam perangkat lunak apa pun yang memiliki perangkat pengolahan kata (word processor).
Dian Tresna Nugraha, relawan yang merintis dan menciptakan font aksara Sunda guna keperluan Unicode tersebut. Menurut Dadan, perintisan font Sunda tersebut tidak terlepas dari dukungan kelompok relawan masyarakat Sunda yang tergabung dalam wadah informal bernama Kusnet (Komunitas Urang Sunda di Internet). Dari komunikasi dan diskusi melalui internet tersebutlah tercetus ide untuk menciptakan font tersebut. Saat ini, aksara Sunda sudah resmi masuk ke dalam Unicode sejak April 2008.
Pada tahap awal, menurut Dadan, jumlah karakter aksara Sunda yang didaftarkan ke Unicode sebanyak 55 buah, terdiri dari aksara ngalagena (konsonan), aksara swara (vokal), angka, dan rarangken yang merupakan dasar dari penulisan aksara Sunda. Unicode menyediakan 64 slot untuk karakter aksara Sunda, dan bisa ditambah jika terjadi perubahan. Dengan demikian, aksara yang telah terdaftar ke Unicode bukanlah sesuatu yang mutlak, sehingga tak bisa diubah-ubah lagi. Unicode secara rutin mengeluarkan revisi atas proposal aksara yang diajukan. Publikasi Unicode masih bisa dikoreksi jika ada kesalahan dalam penulisan, kesalahan bentuk, atau ada keberatan dari pihak-pihak yang berkompeten.
Setelah aksara Sunda resmi menjadi standar Unicode, langkah selanjutnya adalah membuat font aksara Sunda agar dapat ditulis secara natural menggunakan komputer.
Font adalah kumpulan bentuk huruf (karakter, glyph, atau simbol) dari suatu aksara atau beberapa aksara. Font bisa merepresentasikan setiap karakter pada memori komputer menjadi bentuk-bentuk huruf pada layar monitor atau printer dengan menggunakan komposisi pixels. Bentuk-bentuk aksara Sunda yang telah didesain, selanjutnya diprogram menggunakan software pembuat font.
Setelah mengopifont, kita juga membutuhkan keyboard driver. Hal itu disebabkan pada umumnya komputer menggunakan keyboard (papan tombol) standar US (Amerika Serikat) yang digunakan untuk mengetik huruf latin. Agar papan tombol komputer bisa dipakai untuk mengetik aksara lainnya, diperlukan sebuah keyboard driver yang bisa memetakan papan tombol standar Latin menjadi aksara yang diinginkan.
Oleh karena itu setelah membuat font aksara Sunda, menurut Dadan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan keyboard driver aksara Sunda. Keyboard driver aksara Sunda dapat dibuat menggunakan pemrograman template pada aplikasi word processor (program pengolah kata, misalnya Microsoft Word atau OpenOffice), atau bisa juga menggunakan pemrograman khusus untuk membuat keyboard driver, misalnya Keyman Developer yang dikembangkan oleh Tavultesoft Pty Ltd.
Untuk pengetikan manual, langkah tersebut cukup dilakukan. Namun bila ingin mengonversi dari bahasa Latin ke Sunda diperlukan untuk menginstal programnya lagi. Menurut Dadan, semua program tersebut saat ini masih terpisah sehingga harus diaplikasikan satu per satu. "Namun untuk selanjutnya, kami berupaya untuk menyatukan semuanya sehingga pengguna bisa langsung menginstal secara otomatis," ujarnya.
Menurut Dadan, Unicode ini tersedia dalam bentuk compact disc (CD) yang dibagikan secara gratis oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya sedang diupayakan untuk memasukkan Unicode ini dalam website khusus bahasa Sunda sehingga bisa diinstal secara bebas oleh masyarakat.
"Namun untuk sementara, Unicode ini juga bisa didapatkan melalui Blog saya yaitu daluang.com," ujarnya. (Tia Komalasari)***

Tidak ada komentar: